I.PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Gelas
adalah suatu zat amorf yang diperoleh dari mencampur bahan-bahan anorganik yang
setelah dilebur pada suhu tinggi dan didinginkan menjadi padat. Berdasarkan
jenis dan komposisi dari bahan anorganik yang menyusunnya. Ada beberapa jenis
gelas yaitu gelas biasa, gelas timbal, gelas barosilikat, dan gelas leburan
silica (wikipedia, 2013). Peralatan gelas laboratorium merujuk pada berbagai
peralatan laboratorium yang terbuat dari kaca, yang digunakan dalam percobaan
ilmiah. Beberapa peralatan tersebut sekarang ada yang telah dibuat dari
plastik, namun peralatan kaca masih sering digunakan oleh karena sifat kaca
yang inert, transparan, dan tahan panas. Kaca borosikilat dahulu dinamakan
pyrex, sering digunakan karena sifatnya yang tahan dengan tegangan termal. Beberapa
contoh peralatan laboratorium yang menggunakan kaca yaitu, tabung reaksi, gelas
beker, erlenmeyer, gelas ukur, eksikator, timbangan analitik, dan labu ukur.
Peralatan non gelas biasanya diperlukan sebagai pendukung dalam penggunaan
peralatan lain seperti peralatan gelas, peralatan pemanas, dan peralatan untuk
menimbang. Berikut adalah beberapa peralatan non gelas yaitu pH meter,
sentritius, tanur, oven, lemari asam, aquades, autoclave, glassware, alat
pengocok (seker), titrator, hot plate,
spektronik, atomik absortion, dan tanur kecil (Ginting, 2000).
Laboratorium merupakan tempat melakukan
penelitian dan berbagai percobaan. Dalam penggunaan alat-alat dalam
laboratorium tidaklah semudah mempergunakan peralatan rumah tangga, walaupun
keduanya memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda. Jika tidak berhati-hati dalam
penggunaannya, peralatan laboratorium dapat rusak, hasil penelitian gagal atau
kurang memuaskan dan bahkan dapat menyebabkan dampak negatif pada keselamatan diri
kita sendiri. Alat-alat dalam laboratorium perlu kita rawat dan diperhatikan
karena akan sangat berguna. Setiap alat memiliki fungsi dan prosedur kerja yang
berbeda-beda oleh karena itu penting bagi kita untuk mengenal prosedur kerja
setiap alat dan kegunannya masing-masing (Bebe, 2012). Ada beberapa faktor yang
sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang ada dilaboratorium, yaitu
masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam
melakukan pengukuran dan perhitungan (Ibnu, 1976). Suatu laboratorium harus
merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para
praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau
gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari
rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan
aman, produktif, dan efesien (Khasani, 1990).
Manfaat mempelajari alat-alat analisis
tanah (dibidang pertanian), dapat dilihat dari beberapa fungsi alat-alat yang
ada di laboratorium, seperti contoh pH meter berfungsi sebagai alat untuk
mengukur pH tanah, sehingga sangat dibutuhkan dibidang pertanian untuk
mengetahui kandungan asam yang ada di tanah. Dalam arti umum manfaat alat-alat
analisis tanah yaitu menjadi tolak ukur untuk menganalisa tanah yang baik
digunakan dibidang pertanian sehingga dapat dimanfaatkan untuk berkelanjutan.
1.2. Tujuan
Adapun
tujuan praktikum dasar ilmu tanah dengan materi “pengenalan alat” yaitu :
1. Mahasiswa
dapat mengenal alat-alat yang digunakan dalam analisis tanah
2. Mahasiswa
mengetahui fungsi alat-alat tersebut
II.BAHAN
DAN METODE
2.1.
Waktu dan Tempat
Pelaksanaan praktikum dasar ilmu tanah
pada hari jum’at 1 Nopember 2013, pukul 09.00-10.40. Tempat kegiatan
dilaksanakan di Laboratorium Analitik Tanah Universitas Palangka Raya.
2.2.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan saat praktikum
dasar ilmu tanah materi “pengenalan alat” yaitu pH meter, sentririus, tanur,
titrator, oven, lemari asam, aquades, autoclave, glassware dryer, timbangan
analitik, alat pengocok (seker), desikator, hot plate, spektronik, atomik
absortion, dan tanur kecil. Alat yang digunakan yaitu tabel pengamatan, kamera,
BTG.
2.3.
Prosedur Kerja
Prosedur kerja pelaksanaan praktikum
dasar ilmu tanah yaitu,
1. Mengamati
alat analisis tanah
2. Menggambar
alat analisis tanah
3. Menuliskan
kapasitas alat analisis tanah
4. Menuliskan
fungsi alat analisis tanah
III.HASIL DAN
PEMBAHASAN
3.1.
Tabel Pengamatan
Tabel 1. Pengenalan
Alat Analisis Tanah
No
|
Alat
|
Gambar
|
Kapasitas
|
Fungsi
|
1
|
pH
meter
|
|
Semampunya,
maxsimal 50 sampel
|
Mengukur
pH air maupun tanah dan mengukur tingkat keasaman dari suatu zat. (http://wanibesak.wordpress.com,
2011)
|
2
|
Sentritius
|
|
50
sampel sehari
|
Untuk
mengendapkan
|
3
|
Tanur
|
|
5
jam 900o C, dengan kapasitas ± 24 cawan petri
|
Untuk
pembakaran, analisis karbon, maupun bahan organik, kadar abu.
|
4
|
Titrator
|
|
Titrator,
kapasitas ± 6 sampel.
|
|
5
|
Oven
|
|
±
60 sampel
|
Untuk
mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan
bahan yang dalam keadaan basah (http://wanibesak.wordpress.com,
2010)
|
6
|
Lemari
Asam
|
|
Secukupnya
sesuai keperluan. 4-8 erlenmeyer
|
Tempat
untuk memipet larutan, atau menguapkan larutan
|
7
|
Aquades
|
|
5-10
liter/hari
|
Mendestilasi
air dari keton untuk menghilangkan ion
|
8
|
Autoclave
|
|
30-40
sampel
|
Memanaskan,
menganalisa nitrogen tanah, dan mensterilkan berbagai macam alat
|
9
|
Glassware
Dryer
|
|
Banyak
|
|
10
|
Timbangan
analitik
|
|
300-500
gram
|
|
11
|
Alat
pengocok (seker)
|
|
Banyak
untuk pH, 30-40 sampel dengan timer
|
Untuk
mengocok dan menganalisis pH tanah
|
12
|
Desikator
|
|
20-25
cawan
|
Tempat
penyimpanan cawan sampel di oven agar suhunya konstan serta menyimpan
bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium
(http://wanibesak.wordpress.com,
2010)
|
13
|
Hot
plate
|
|
8
erlenmeyer kecil
|
Untuk
memanaskan larutan
|
14
|
Spektronik
|
|
±
400 sampel
|
Analisis
unsur P, N, tanah dan air. Mengukur serapan panjang gelombang dari suatu larutan/sampel
(http://khoirulazam89.blogspot.com,
2012)
|
15
|
Atomik
absortion
|
|
Banyak
|
Untuk
analisis Cn, Cb, Cl, Ca.
|
16
|
Tanur
kecil
|
|
6
sampel
|
Pembakaran
analisis
|
3.2.
Pembahasan
Dari pengamatan yang telah dilakukan
dapat diketahui bahwa terdapat 16 alat yang diidentifikasi gambar, kapasitas,
dan fungsi. Alat-alat yang diidentifikasi yaitu, pH meter dengan kapasitas
maximum 50 sampel, berfungsi mengukur pH air maupun tanah dan mengukur tingkat
keasaman dari suatu zat.; sentritius dengan kapasitas 50 sampel per hari,
berfungsi untuk mengendapkan; Tanur dengan kapasitas 5 jam 900o C, ±
24 cawan petri, berfungsi untuk pembakaran, analisis karbon, bahan organik, dan
kadar abu; titrator dengan kapasitas ± 6 sampel, berfungi untuk despirasi, menguji nilai basa total dan nilai asam total; oven
dengan kapasitas ± 60 sampel, berfungsi untuk mengeringkan alat-alat sebelum
digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah; lemari
asam dengan kapasitas 4 sampai 8 erlemenyer, berfungsi untuk memipet larutan
atau menguapkan larutan; aquades dengan kapasitas 5 sampai 10 liter per hari,
berfungsi untuk mendestilasi air dari keran untuk menghilangkan ion; autoclave
dengan kapasitas 30 sampai 40 sampel, berfungsi untuk memanaskan, menganalisa
nitrogen tanah, dan mensterilkan berbagai macam alat; glassware dryer dengan
kapasitas cukup banyak, berfungsi untuk menimbang sampel dan mengeringkan
alat-alat gelas; timbangan analitik dengan kapasitas 300 sampai 500 gram,
berfungsi untuk menimbang sampel dan untuk menimbang massa suatu zat; alat
pengocok (seker) dengan kapasitas untuk pH 30 sampai 40 sampel dengan timer,
berfungsi untuk menganalisis pH tanah; desikator dengan kapasitas 20 sampai 25
cawan, berfungsi untuk tempat penyimpanan cawan sampel di oven agar suhunya
konstan serta menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan
zat-zat dalam laboratorium; hot plate dengan kapasitas 8 erlenmeyer kecil,
berfungsi untuk memanaskan larutan; spektronik dengan kapasitas ± 400 sampel,
berfungsi untuk analisis unsur P, N, tanah, dan air, mengukur serapan panjang
gelombang dari suatu larutan/sampel; atomik absortion dengan kapasitas cukup
banyak, berfungsi untuk analisis Cn, Cb, Cl, dan Ca; tanur kecil dengan
kapasitas 6 sampel, berfungsi untuk pembakaran analisis.
IV. KESIMPULAN DAN
SARAN
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan dengan materi “pengenalan alat” dapat disimpulkan bahwa mengetahui
nama-nama alat, kapasitas, serta fungsi, dalam melakukan analisis tanah sangat
penting dilakukan, agar praktikum yang akan dilakukan berjalan dengan baik.
Dapat disimpulkan juga, dalam
pelaksanaan harus memahami cara kerja serta fungsi dari alat-alat laboratorium,
untuk menhindari kecelakaan dan bahaya yang diakibatkan oleh kurangnya
pengetahuan.
4.2
Saran
Saran yang saya berikan untuk kedepannya
pada pelaksanaan praktikum dasar ilmu tanah materi “pengenalan alat” adalah
untuk asisten bisa menjelaskan fungsi alat yang ada, dan cara kerjanya.
DAFTAR PUSTAKA
Bebe, 2012. Pengertian Laboratorium dan
Fungsinya. (http://b3tr1ce.blogspot.com)
diakses pada tanggal 5 nopember 2013
Ginting, Tjurmin. 2000. Penuntun Praktikum Dasar Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian.
Ibnu. 1976. Analisa Kimia Kuantitatif.
Jakarta : Erlangga. (http://b3tr1ce.blogspot.com)
diakses pada tanggal 5 nopember 2013
Khasani, 1990. Prosedur alat-alat
kimia. Yogyakarta : Liberty. (http://b3tr1ce.blogspot.com)
diakses pada tanggal 5 nopember 2013
Wikipedia, 2013. Pengertian Alat
Gelas. (http://id.wikipedia.org)
Diakses pada tanggal 5 nopember 2013
casino, casino, table games, games - DrMCD
BalasHapusLearn about casino games, gambling, casinos. Learn 안동 출장안마 about 태백 출장마사지 casino 부산광역 출장샵 games, gambling, gambling, casinos, poker, 군산 출장마사지 slot machines, game machines. 남원 출장안마