I.PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik
berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak
tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi
berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan
anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu,
Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota
(organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan
zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara
integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan
produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun
kehutanan (andiopratama, 2013). Sedangkan menurut (wikipedia), tanah
didefinisikan sebagai material yang
terdiri dari, agregat (butiran) mineral-mineral pafindat yang tidak
terikat secara kimia satu sama
lain , zat cair, gas yang mengisi ruang-ruang kosong di
antara butiran mineral-mineral padat tersebut.
Tekstur
dapat didefinisikan sebagai perbandingan relatif jumlah fraksi pasir, debu dan
liat dalam massa tanah. Dalam tanah terdapat perbandingan ketiga fraksi
tersebut dikenal 12 macam tekstur dari kasar sampai halus yaitu : pasir,
berlempung, lempung berpasir, lempung, lempung berdebu, debu, lempung liat
berpasir, lempung berliat lempung liat berdebu, liat berpasir, liat berdebu dan
liat.tekstur merupakan salah satu sifat morfologi tanah yang penting, karena
variasi tekstur dapat digunakan untuk menduga sejarah geogenesis dan
pedogenesis (Foth, 1998)
Warna tanah merupakan salah satu sifat
fisik tanah yang perlu diketahui, karena dapat dijadikan petunjuk adanya
sifat-sifat khusus dari tanah tersebut. Tanah berwarna gelap mencirikan
kandungan bahan organic yang tinggi, warna kelabu menunjukkan pengaruh air yang
dominan, warna merah menunjukkan bahwa tanah sudah mengalami pelapukan yang
lanjut. Warna tanah ditentukan dengan cara membandingkan dengan warna yang
terdapat pada munsell soil color chart. Warna dinyatakandalam tiga satuan,
yaitu kilap (HUE), nilai (VALUE), dan kroma (CHROMA), menurut nama yang
tercantum dalam jalur yang bersangkutan kilap berhubungan dengan panjang
gelombang cahaya, nilai berhubungan dengan keberhasilan warna dam kroma adalah
kemurnian relative dari spectrum warna. Konsistensi adalah salah satu sifat
fisika tanah yang menggambarkan ketahanan tanah pada saat memperoleh gaya atau
tekanan dari luar yang menggambarkan bekerjanya gaya kohesi (tarik menarik
antar partikel) dan adhesi (tarik menarik antara partikel dan air) dengan
berbagai kelembaban tanah.penetapan konsistensi tanah dapat dilihat dari 3 hal
yaitu konsistensi dalam keadaan basah, kelekatan : yang
menunjukkan derajad adhesi tanah, yang ditentukan dengan memijit tanah antara
ibu jari dan telunjuk. Konsistensi dan
plastisitas dalam keadaan lembab, dimana kandungan air tanah berada diantara
keadaan kering (titik layu) dan kapasitas lapang, konsistensi ditentukan dengan
meremas massa tanah pada telapak tangan. Dan konsistensi dalam keadaan kering,
dimana kadar air kurang dari titik layu permanen, konsistensi tanah ditentukan
dengan meremas atau menekan massa tanah pada telapak tangan (Epetani, 2013).
Pengambilan sampel tanah dapat dilakukan dengan 2 teknik dasar yaitu pengambilan contoh tanah
secara utuh/tak terusik dan pengambilan contoh tanah tak utuh atau terusik
(Agus et.al,2008). Contoh tanah tak terusik diperlukan untuk analisis penetapan berat jenis
atau berat volum,agihan ukuran pori dan permeabilitas (Agus et.al,2008). Contoh tanah terusik diperlukan untuk penetapan kadar
lengas, tekstur, tetapan Atterberg, kenaikan kapiler, sudut singgung, kadar lengas
kritik, indeks patahan, konduktifitas hidroulik tak jenuh, luas permukaan,
erodibilitas tanah menggunakan hujan tiruan (Agus et.al,2008). Selain itu pada
contoh tanah terusik juga dapat diamati warna tanah (forester, 2013)
1.2
Tujuan
Adapun tujuan praktikum
dasar ilmu tanah dengan materi “pengambilan contoh tanah untuk analisis tanah
dan penetapan sifat fisik tanah dilapangan (warna tanah, tekstur tanah dan
konsistensi tanah)” yaitu :
1.2.1 Pengambilan
Contoh Tanah Terusik (Tidak Utuh)
1. Mengetahui
teknik-teknik pengambilan contoh tanah tidak utuh
2. Mengetahui
kegunaan contoh tanah tidak utuh yaitu untuk penetapan kadar air, tekstur,
konsistensi, particle density tanah dan untuk analisis sifat kimia tanah.
1.2.2 Pengambilan
Contoh Tanah Tidak Terusik (Utuh)
1. Mengetahui
teknik-teknik pengambilan contoh tanah utuh
2. Mengetahui
kegunaan contoh tanah utuh yaitu untuk penetapan bobot isi/volume (BI/BV),
porositas dan permeabilitas
1.2.3 Penetapan Warna
Tanah
1. Mengetahui
teknik-teknik penetapan warna tanah di lapangan
2. Menetapkan
warna tanah pada beberapa sampel tanah
1.2.4 Penetapan Tekstur
Tanah
1. Mengetahui
teknik penetapan tekstur tanah di lapangan dengan metode perasaan
2. Dapat
menetapkan kelas tekstur tanah menggunkan segitiga tekstur berdasarkan hasil
analisis tekstur tanah metode pipet
1.2.5 Penetapan
Konsistensi Tanah
1. Mahasiswa
dapat menemukan konsistensi tanah di lapangan
II.BAHAN DAN METODE
2.1
Tempat
dan Waktu
Tempat kegiatan praktikum dasar ilmu
tanah dilaksanakan di sebrang kahayan dan di Laboratorium Jurusan Budidaya
Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya. Pelaksanaan pada hari
kamis 24 pada pukul 15.00-17.00 WIB dan jum’at 25 Oktober 2013, pukul 09.00-10.40 WIB.
2.2
Bahan
dan Alat
Bahan dan alat
yang digunakan saat praktikum dasar ilmu tanah yaitu,
a. Pengambilan
contoh tanah terusik (tidak utuh)
Ø Bahan
: Plastik sampel, label, dan plastik label
Ø Alat
: Bor tanah, cangkul, dan spidol
b. Pengambilan
contoh tanah tidak terusik (utuh)
Ø Bahan
: Ring sampel (besi/kuningan)+tutup, label, plastik label
Ø Alat
: Sekop/cangkul, pisau tajam, papan
c. Penetapan
warna tanah
Ø Bahan
: Sampel tanah, buku “Munsell Soil Color Chart”
d. Penetapan
tekstur tanah
Ø Bahan
: Sampel tanah
e. Penetapan
konsistensi tanah
Ø Bahan
: Sampel tanah
2.3
Prosedur
Pelaksanaan
2.3.1 Pengambilan contok
tanah terusik (tidak utuh)
a)
Membersihkan permukaan
tanah yang akan diambil contoh tanahnya
b)
Mengambil contoh tanaah
pada kedalaman yang ditentukan menggunakan cangkul atau bor tanah. Contoh,
tanah yang diambil kurang lebih 1 kg atau sesuai dengan keperluan
c)
Menyimpan dalam plastik
sampel dan membari label
d)
Mencatat pula kondisi
tanah lahan tempat pengambilan contoh tanah
2.3.2 Pengambilan
contoh tanah tidak terusik (utuh)
a)
Meratakan dan
membersihkan lapisan yang akan diambil. Contohnya, meletakkan ring sampel tegak
lurus pada lapisan tanah, mengingat nomor jangan terbalik
b)
Menggali tanah di
sekeliling tabung dengan sekop dan kerat dengan pisau sampai mendekati dinding
tabung
c)
Menekan tabung
menggunakan papan sampai melebihi separo tabung masuk ke dalam tanah, kemudian
tumpahkan tabung kosong yang lain di ats tabung pertama, menekan lagi dengan
papan sampai bagian bawah tabung kedua masuk ke dalam tanah sekitar 1 cm
d)
Tabung dan tanah yang
ada di dalamnya diambil dengan cara menggali menggunakan sekop atau cangkul
e)
Memisahkan tabung kedua
yang ada di dalamnya, memotong kelebihan tanh yang ada dibagian bawah dan atas
tabung menggunakan pisau tajam sampai rata dengan tabung
f)
Kemudian meratakan
tanah dengan cara mencocok/mengiris sedikit demi sedikit tegak lurus dengan
permukaan tabung, agar pori-pori tanah tidak tertutup
2.3.3 Penetapan
warna tanah
a) Mengambil
sejumlah sampel tanah kering atau lembab, kemudian membandingkan warana sampel
tanah tersebut dengan warna tanah standar yang terdapat pada buku Munsell Soil
Color Chart
b) Menetapkan
warna sampel tanh yang mendekati dan mencatat.
2.3.4 Penetapan
tekstur tanah
a) Penetapan
tekstur tanah di lapangan :
b) Massa
tanah kering atau lembab dibahasi secukupnya, kemudian memijat di antara ibu
jari dan jari telunjuk, sehingga membentuk bol yang lembab
c) Memperhatikan
adanya rasa kasar atau licin di antara kedua jari tersebut. Bola tanah yang
lembab tadi kemudian digulung dan mengamati daya tahanny terhadap tekanan dan
kelekatan massa tanah sewaktu telunjuk dan ibu jari direnggangkan
d)
Dari rasa kasar, licin,
gejala piridan, gulungan dan kelekatan, tentukan kelas tekstur tanah di
lapangan berdasarkan kriteria pada Tabel Acuan Penetapan Tekstur Tanah.
2.3.5 Penetapan
konsistensi tanah
a)
Mengambil beberapa
sampel tanah yang memiliki kadar air berbeda dan menenukan konsistensinya
berdasarkan kondisi kadar air yang dimiliki massa tanah
b)
Contoh tanah berkadar
air lebih dari kapasitas lapangan dipijit di antara ibu jari dan telunjuk.
Menentukan konsistensi dalam keadaan basah yaitu kelekatan dan plastisitasnya.
c)
Contoh tanah berkadar
air antara titik layu permanen dan kapasitas lapangan dibuat gumpalan dan
diremas dengan telapak tangan. Menentukan konsistensi tanah dalam keadaan
lembab yaitu antara lepas-sangat gembur dengan mengamati ketahanan gumpalan
massa tanah terhadap remasan.
d)
Contoh tanah berkadar
air kurang dari titik layu permanen dengan cara diremas dan ditekan. Tentukan
konsistensi tanah dalam kondisi kering dengan mengamati ketahanannya terhadap
penekanan oleh telapak tangan.
III.HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil
Pengamatan
Tabel
1. Deskripsi Tanah
Rintisan
|
6
|
Letak
|
20
meter dari pinggir sungai
|
Bentuk
wilayah
|
Areal
datar
|
Topografi
|
Landai
|
Penggunaan
tanah
|
Belum
pernah digunakan
|
Lereng
(%)
|
0 - 3
%
|
Kedalaman
tanah (cm)
|
0 –
100 cm
|
Bahan
induk
|
Liat
|
Drainase
tanah
|
Rendah
(sering terendam)
|
Ancaman
banjir
|
Sangat
berat
|
Batu-batuan
(%)
|
0 %
|
Erosi
|
Sangat
tinggi (karena banjir)
|
Jenis
tanah
|
Alluvial
|
Tabel
2. Acuan penetapan sifat fisik tanah di lapangan.
HORIZON
|
KEDALAMAN
TANAH
|
WARNA
TANAH
|
TEKSTUR
|
KONSISTENSI
|
PLASTISITAS
|
1
|
0-6
|
Dark Reddish Brown (10 yr 3/2)
|
Lempung berliat
|
Sangat gembur, tidak lekat
|
Tidak teguh
|
2
|
6-11
|
Dull Reddish Brown (2,5 yr 5/4)
|
Lempung berliat
|
Sangat gembur, agak lekat
|
Plastis
|
3
|
11-29
|
Light Reddish Gray (2,5 yr 7/1)
|
Lempung berliat
|
Gembur, plastis
|
Agak lekat
|
4
|
29-60
|
Dull Yellow Orange (10 yr 6/3)
|
Lempung berliat
|
Agak lekat, gembur
|
Agak plastis
|
5
|
60 >
|
Bright Yellowish Brown (70 yr 7/6)
|
Liat
|
Teguh, agak lekat
|
Plastis
|
3.2
Pembahasan
Adapun dari pengamatan yang telah
dilakukan dapat diketahui bahwa deskripsi tanah untuk pengambilan sampel,
adalah rintisan 6; letak 20 meter dari pinggir sungai; bentuk wilayah areal
datar; topografi landai; penggunaan tanah belum pernah digunakan; lereng 0-3%;
kedalaman tanah (0-100 cm); bahan induk liat; drainase tanah rendah (sering
terendam); ancaman banjir sangat berat; batu-batuan yang terdapat (0%); erosi
sangat tinggi (karena banjir); jenis tanah alluvial.
Sedangkan pada pengamatan sifat fisik
tanah di lapangan dapat diketahui, pada horison 1, kedalaman tanah 0 -6 cm,
warna tanah (Dark Reddish Brown (10 yr 3/2)), tekstur lempung berliat, konsistensi sangat gembur,
tidak lekat, dan plastisitas tidak teguh. Pada horison 2, kedalaman tanah 6-11
cm, warna tanah (Dull Reddish Brown (2,5 yr 5/4)), tekstur lempung
berliat, konsistensi sangat gembur, agak
lekat , dan plastisitas bersifat plastis. Pada horison 3, kedalaman tanah 11-29
cm,warna tanah (Light Reddish Gray (2,5 yr 7/1)), tekstur lempung berliat ,
konsistensi gembur, plastis, dan plastisitas
Agak lekat. Horison 4, kedalaman tanah 29-60 cm, warna tanah (Dull
Yellow Orange (10 yr 6/3)), tekstur
lempung berliat, konsistensi agak lekat, gembur , dan plastisitas agak plastis.
Horison 5, kedalaman tanah 60 cm > , warna tanah (Bright Yellowish Brown (70
yr 7/6)), tekstur Liat, konsistensi teguh, agak lekat, dan plastisitas bersifat
Plastis .
Berdasarkan dari pengamatan yang telah
dilakukan dengan kesesuaian lahan dalam kegiatan pertanian kurang baik, hal itu
dikarenakan dari letak atau areal yang tidak cocok digunakan untuk kegiatan
pertanian, seperti topografi berlandai, drainase tanah yang rendah dikarenakan
sering terendam oleh air, ancaman banjirpun sangat berat, erosi sangat tinggi
di akibatkan sering terjadinya banjir. Tanah yang baik untuk kegiatan pertanian
adalah mempunyai drainase yang baik tidak sering terjadi banjir, terjadinya
erosi sangat rendah, dan ancaman terjadinya banjir kurang (http://bpp-rappang.blogspot.com,
2011).
IV.KESIMPULAN
DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari tujuan praktikum dan pembahasan
dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanankan praktikum harus mengikuti
prosedur-prosedur pada buku penuntun, seperti pada penetapan warna tanah
menggunakan buku “Munsell Soil Color Chart”, serta penetapan tekstur tanah
menggunakan metode perasaan untuk di lapangan dan metode pipet untuk di
laboratorium.
Dapt disimpulkan juga, bahwa berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan keadaan tanah kuramg baik untuk kegiatan
pertanian, hal itu dikarenakan terdapat berbagai hal masalah yang dihadapi di
lahan/area itu sendiri, seperti topografi berlandai, drainase tanah yang rendah
dikarenakan sering terendam oleh air, ancaman banjirpun sangat berat, erosi
sangat tinggi di akibatkan sering terjadinya banjir.
4.2
Saran
Saran yang saya berikan untuk kedepannya
pada pelaksanaan praktikum dasar ilmu tanah, adalah meminimalisir waktu, serta
memperbanyak alat maupun bahan yang diperlukan, agar sesuai yang diinginkan.
Untuk asisten praktikum, di mohon ketegasannya kepada praktikan yang di dalam
kelompok tidak ikut akti dalam melaksanakan praktikum, agar praktikan lebih
rajin lagi dalam mengembangkan berbagai hal yang berkaitan dengan ilmu tanah.
DAFTAR
PUSTAKA
Andiopratama,
2013. Definisi dan Jenis Tanah.http://andiopratama.blogspot.com
diakses pada tanggal 30 oktober 2013
Epetani,
2013. Penetapan konsistensi Tanah. http://epetani.deptan.go.id
diakses pada tanggal 31 oktober 2013
Foth.
Henry d. 1998. Dasar-dasar Ilmu Tanah.
Gadjah Mada University. Press: Yogyakarta
Forester,2013.teknik pengambilan sampel tanah.http://foresteruntad.blogspot.com.
diakses pada tanggal 30 oktober 2013
Ituilmu,
2010. Laporan Kuliah Warna Tanah.http;// ituilmu.blogspot.com. diakses pada tanggal 31 oktober 2013
Rappang, 2011. Tanah Untuk Pertanian.
http://bpp-rappang.blogspot.com
diakses pada tanggal 30 oktober 2013
Redo, 2013. Konsistensi Tanah.http://redo21.blogspot.com
diakses pada tanggal 30 oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar