Senin, 17 November 2014

Laporan Praktikum Dasar Ilmu Tanah "Pengambilan Contoh Tanah Untuk Analisis Tanah Penetapan Sifat Fisik Tanah Dilapangan (Warna Tanah, Tekstur Tanah Dan Konsistensi Tanah)"



I.PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan (andiopratama, 2013). Sedangkan menurut (wikipedia), tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari, agregat (butiran) mineral-mineral pafindat yang tidak terikat secara kimia satu sama lain , zat cair, gas yang mengisi ruang-ruang kosong di antara butiran mineral-mineral padat tersebut.
Tekstur dapat didefinisikan sebagai perbandingan relatif jumlah fraksi pasir, debu dan liat dalam massa tanah. Dalam tanah terdapat perbandingan ketiga fraksi tersebut dikenal 12 macam tekstur dari kasar sampai halus yaitu : pasir, berlempung, lempung berpasir, lempung, lempung berdebu, debu, lempung liat berpasir, lempung berliat lempung liat berdebu, liat berpasir, liat berdebu dan liat.tekstur merupakan salah satu sifat morfologi tanah yang penting, karena variasi tekstur dapat digunakan untuk menduga sejarah geogenesis dan pedogenesis (Foth, 1998)
Warna tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang perlu diketahui, karena dapat dijadikan petunjuk adanya sifat-sifat khusus dari tanah tersebut. Tanah berwarna gelap mencirikan kandungan bahan organic yang tinggi, warna kelabu menunjukkan pengaruh air yang dominan, warna merah menunjukkan bahwa tanah sudah mengalami pelapukan yang lanjut. Warna tanah ditentukan dengan cara membandingkan dengan warna yang terdapat pada munsell soil color chart. Warna dinyatakandalam tiga satuan, yaitu kilap (HUE), nilai (VALUE), dan kroma (CHROMA), menurut nama yang tercantum dalam jalur yang bersangkutan kilap berhubungan dengan panjang gelombang cahaya, nilai berhubungan dengan keberhasilan warna dam kroma adalah kemurnian relative dari spectrum warna. Konsistensi adalah salah satu sifat fisika tanah yang menggambarkan ketahanan tanah pada saat memperoleh gaya atau tekanan dari luar yang menggambarkan bekerjanya gaya kohesi (tarik menarik antar partikel) dan adhesi (tarik menarik antara partikel dan air) dengan berbagai kelembaban tanah.penetapan konsistensi tanah dapat dilihat dari 3 hal yaitu konsistensi dalam keadaan basah, kelekatan : yang menunjukkan derajad adhesi tanah, yang ditentukan dengan memijit tanah antara ibu jari dan telunjuk. Konsistensi dan plastisitas dalam keadaan lembab, dimana kandungan air tanah berada diantara keadaan kering (titik layu) dan kapasitas lapang, konsistensi ditentukan dengan meremas massa tanah pada telapak tangan. Dan konsistensi dalam keadaan kering, dimana kadar air kurang dari titik layu permanen, konsistensi tanah ditentukan dengan meremas atau menekan massa tanah pada telapak tangan (Epetani, 2013).
Pengambilan sampel tanah dapat dilakukan dengan 2 teknik dasar yaitu pengambilan contoh tanah secara utuh/tak terusik dan pengambilan contoh tanah tak utuh atau terusik (Agus et.al,2008). Contoh tanah tak terusik diperlukan untuk analisis penetapan berat jenis atau berat volum,agihan ukuran pori dan permeabilitas (Agus et.al,2008). Contoh tanah terusik diperlukan untuk penetapan kadar lengas, tekstur, tetapan Atterberg, kenaikan kapiler, sudut singgung, kadar lengas kritik, indeks patahan, konduktifitas hidroulik tak jenuh, luas permukaan, erodibilitas tanah menggunakan hujan tiruan (Agus et.al,2008). Selain itu pada contoh tanah terusik juga dapat diamati warna tanah (forester, 2013)

1.2 Tujuan
Adapun tujuan praktikum dasar ilmu tanah dengan materi “pengambilan contoh tanah untuk analisis tanah dan penetapan sifat fisik tanah dilapangan (warna tanah, tekstur tanah dan konsistensi tanah)” yaitu :
1.2.1 Pengambilan Contoh Tanah Terusik (Tidak Utuh)
1.      Mengetahui teknik-teknik pengambilan contoh tanah tidak utuh
2.      Mengetahui kegunaan contoh tanah tidak utuh yaitu untuk penetapan kadar air, tekstur, konsistensi, particle density tanah dan untuk analisis sifat kimia tanah.
1.2.2 Pengambilan Contoh Tanah Tidak Terusik (Utuh)
1.      Mengetahui teknik-teknik pengambilan contoh tanah utuh
2.      Mengetahui kegunaan contoh tanah utuh yaitu untuk penetapan bobot isi/volume (BI/BV), porositas dan permeabilitas
1.2.3 Penetapan Warna Tanah
1.      Mengetahui teknik-teknik penetapan warna tanah di lapangan
2.      Menetapkan warna tanah pada beberapa sampel tanah
1.2.4 Penetapan Tekstur Tanah
1.      Mengetahui teknik penetapan tekstur tanah di lapangan dengan metode perasaan
2.      Dapat menetapkan kelas tekstur tanah menggunkan segitiga tekstur berdasarkan hasil analisis tekstur tanah metode pipet
1.2.5 Penetapan Konsistensi Tanah
1.      Mahasiswa dapat menemukan konsistensi tanah di lapangan


II.BAHAN DAN METODE

2.1    Tempat dan Waktu
Tempat kegiatan praktikum dasar ilmu tanah dilaksanakan di sebrang kahayan dan di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya. Pelaksanaan pada hari kamis 24 pada pukul 15.00-17.00 WIB dan jum’at 25 Oktober 2013,  pukul 09.00-10.40 WIB.

2.2    Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan saat praktikum dasar ilmu tanah yaitu,
a.       Pengambilan contoh tanah terusik (tidak utuh)
Ø  Bahan : Plastik sampel, label, dan plastik label
Ø  Alat : Bor tanah, cangkul, dan spidol
b.      Pengambilan contoh tanah tidak terusik (utuh)
Ø  Bahan : Ring sampel (besi/kuningan)+tutup, label, plastik label
Ø  Alat : Sekop/cangkul, pisau tajam, papan
c.       Penetapan warna tanah
Ø  Bahan : Sampel tanah, buku “Munsell Soil Color Chart”
d.      Penetapan tekstur tanah
Ø  Bahan : Sampel tanah
e.       Penetapan konsistensi tanah
Ø  Bahan : Sampel tanah

2.3    Prosedur Pelaksanaan
2.3.1 Pengambilan contok tanah terusik (tidak utuh)
a)      Membersihkan permukaan tanah yang akan diambil contoh tanahnya
b)      Mengambil contoh tanaah pada kedalaman yang ditentukan menggunakan cangkul atau bor tanah. Contoh, tanah yang diambil kurang lebih 1 kg atau sesuai dengan keperluan
c)      Menyimpan dalam plastik sampel dan membari label
d)     Mencatat pula kondisi tanah lahan tempat pengambilan contoh tanah

2.3.2   Pengambilan contoh tanah tidak terusik (utuh)
a)      Meratakan dan membersihkan lapisan yang akan diambil. Contohnya, meletakkan ring sampel tegak lurus pada lapisan tanah, mengingat nomor jangan terbalik
b)      Menggali tanah di sekeliling tabung dengan sekop dan kerat dengan pisau sampai mendekati dinding tabung
c)      Menekan tabung menggunakan papan sampai melebihi separo tabung masuk ke dalam tanah, kemudian tumpahkan tabung kosong yang lain di ats tabung pertama, menekan lagi dengan papan sampai bagian bawah tabung kedua masuk ke dalam tanah sekitar 1 cm
d)     Tabung dan tanah yang ada di dalamnya diambil dengan cara menggali menggunakan sekop atau cangkul
e)      Memisahkan tabung kedua yang ada di dalamnya, memotong kelebihan tanh yang ada dibagian bawah dan atas tabung menggunakan pisau tajam sampai rata dengan tabung
f)       Kemudian meratakan tanah dengan cara mencocok/mengiris sedikit demi sedikit tegak lurus dengan permukaan tabung, agar pori-pori tanah tidak tertutup
2.3.3   Penetapan warna tanah
a)      Mengambil sejumlah sampel tanah kering atau lembab, kemudian membandingkan warana sampel tanah tersebut dengan warna tanah standar yang terdapat pada buku Munsell Soil Color Chart
b)      Menetapkan warna sampel tanh yang mendekati dan mencatat.
2.3.4   Penetapan tekstur tanah
a)      Penetapan tekstur tanah di lapangan :
b)     Massa tanah kering atau lembab dibahasi secukupnya, kemudian memijat di antara ibu jari dan jari telunjuk, sehingga membentuk bol yang lembab
c)      Memperhatikan adanya rasa kasar atau licin di antara kedua jari tersebut. Bola tanah yang lembab tadi kemudian digulung dan mengamati daya tahanny terhadap tekanan dan kelekatan massa tanah sewaktu telunjuk dan ibu jari direnggangkan
d)     Dari rasa kasar, licin, gejala piridan, gulungan dan kelekatan, tentukan kelas tekstur tanah di lapangan berdasarkan kriteria pada Tabel Acuan Penetapan Tekstur Tanah.
2.3.5   Penetapan konsistensi tanah
a)      Mengambil beberapa sampel tanah yang memiliki kadar air berbeda dan menenukan konsistensinya berdasarkan kondisi kadar air yang dimiliki massa tanah
b)     Contoh tanah berkadar air lebih dari kapasitas lapangan dipijit di antara ibu jari dan telunjuk. Menentukan konsistensi dalam keadaan basah yaitu kelekatan dan plastisitasnya.
c)      Contoh tanah berkadar air antara titik layu permanen dan kapasitas lapangan dibuat gumpalan dan diremas dengan telapak tangan. Menentukan konsistensi tanah dalam keadaan lembab yaitu antara lepas-sangat gembur dengan mengamati ketahanan gumpalan massa tanah terhadap remasan.
d)     Contoh tanah berkadar air kurang dari titik layu permanen dengan cara diremas dan ditekan. Tentukan konsistensi tanah dalam kondisi kering dengan mengamati ketahanannya terhadap penekanan oleh telapak tangan.


III.HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1  Hasil Pengamatan
Tabel 1. Deskripsi Tanah
Rintisan
6
Letak
20 meter dari pinggir sungai
Bentuk wilayah
Areal datar
Topografi
Landai
Penggunaan tanah
Belum pernah digunakan
Lereng (%)
0 - 3 %
Kedalaman tanah (cm)
0 – 100 cm
Bahan induk
Liat
Drainase tanah
Rendah (sering terendam)
Ancaman banjir
Sangat berat
Batu-batuan (%)
0 %
Erosi
Sangat tinggi (karena banjir)
Jenis tanah
Alluvial

Tabel 2. Acuan penetapan sifat fisik tanah di lapangan.
HORIZON
KEDALAMAN TANAH
WARNA TANAH
TEKSTUR
KONSISTENSI
PLASTISITAS
1
0-6
Dark Reddish Brown (10 yr 3/2)
Lempung berliat
Sangat gembur, tidak lekat
Tidak teguh
2
6-11
Dull Reddish Brown (2,5 yr 5/4)
Lempung berliat
Sangat gembur, agak lekat
Plastis
3
11-29
Light Reddish Gray (2,5 yr 7/1)
Lempung berliat
Gembur, plastis
Agak lekat
4
29-60
Dull Yellow Orange (10 yr 6/3)
Lempung berliat
Agak lekat, gembur
Agak plastis
5
60 >
Bright Yellowish Brown (70 yr 7/6)
Liat
Teguh, agak lekat
Plastis

3.2  Pembahasan
Adapun dari pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa deskripsi tanah untuk pengambilan sampel, adalah rintisan 6; letak 20 meter dari pinggir sungai; bentuk wilayah areal datar; topografi landai; penggunaan tanah belum pernah digunakan; lereng 0-3%; kedalaman tanah (0-100 cm); bahan induk liat; drainase tanah rendah (sering terendam); ancaman banjir sangat berat; batu-batuan yang terdapat (0%); erosi sangat tinggi (karena banjir); jenis tanah alluvial.
Sedangkan pada pengamatan sifat fisik tanah di lapangan dapat diketahui, pada horison 1, kedalaman tanah 0 -6 cm, warna tanah (Dark Reddish Brown (10 yr 3/2)), tekstur  lempung berliat, konsistensi sangat gembur, tidak lekat, dan plastisitas tidak teguh. Pada horison 2, kedalaman tanah 6-11 cm, warna tanah (Dull Reddish Brown (2,5 yr 5/4)), tekstur lempung berliat,  konsistensi sangat gembur, agak lekat , dan plastisitas bersifat plastis. Pada horison 3, kedalaman tanah 11-29 cm,warna tanah (Light Reddish Gray (2,5 yr 7/1)), tekstur lempung berliat , konsistensi gembur, plastis, dan plastisitas  Agak lekat. Horison 4, kedalaman tanah 29-60 cm, warna tanah (Dull Yellow Orange (10 yr 6/3)),  tekstur lempung berliat, konsistensi agak lekat, gembur , dan plastisitas agak plastis. Horison 5, kedalaman tanah 60 cm > , warna tanah (Bright Yellowish Brown (70 yr 7/6)), tekstur Liat, konsistensi teguh, agak lekat, dan plastisitas bersifat Plastis .
Berdasarkan dari pengamatan yang telah dilakukan dengan kesesuaian lahan dalam kegiatan pertanian kurang baik, hal itu dikarenakan dari letak atau areal yang tidak cocok digunakan untuk kegiatan pertanian, seperti topografi berlandai, drainase tanah yang rendah dikarenakan sering terendam oleh air, ancaman banjirpun sangat berat, erosi sangat tinggi di akibatkan sering terjadinya banjir. Tanah yang baik untuk kegiatan pertanian adalah mempunyai drainase yang baik tidak sering terjadi banjir, terjadinya erosi sangat rendah, dan ancaman terjadinya banjir kurang (http://bpp-rappang.blogspot.com, 2011).
IV.KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Dari tujuan praktikum dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanankan praktikum harus mengikuti prosedur-prosedur pada buku penuntun, seperti pada penetapan warna tanah menggunakan buku “Munsell Soil Color Chart”, serta penetapan tekstur tanah menggunakan metode perasaan untuk di lapangan dan metode pipet untuk di laboratorium.
Dapt disimpulkan juga, bahwa berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan keadaan tanah kuramg baik untuk kegiatan pertanian, hal itu dikarenakan terdapat berbagai hal masalah yang dihadapi di lahan/area itu sendiri, seperti topografi berlandai, drainase tanah yang rendah dikarenakan sering terendam oleh air, ancaman banjirpun sangat berat, erosi sangat tinggi di akibatkan sering terjadinya banjir.

4.2 Saran
Saran yang saya berikan untuk kedepannya pada pelaksanaan praktikum dasar ilmu tanah, adalah meminimalisir waktu, serta memperbanyak alat maupun bahan yang diperlukan, agar sesuai yang diinginkan. Untuk asisten praktikum, di mohon ketegasannya kepada praktikan yang di dalam kelompok tidak ikut akti dalam melaksanakan praktikum, agar praktikan lebih rajin lagi dalam mengembangkan berbagai hal yang berkaitan dengan ilmu tanah.


DAFTAR PUSTAKA

Andiopratama, 2013. Definisi dan Jenis Tanah.http://andiopratama.blogspot.com diakses pada tanggal 30 oktober 2013
Epetani, 2013. Penetapan konsistensi Tanah. http://epetani.deptan.go.id diakses pada tanggal 31 oktober 2013
Foth. Henry d. 1998. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University. Press: Yogyakarta
Forester,2013.teknik pengambilan sampel tanah.http://foresteruntad.blogspot.com. diakses pada tanggal 30 oktober 2013
Ituilmu, 2010. Laporan Kuliah Warna Tanah.http;// ituilmu.blogspot.com. diakses pada tanggal 31 oktober 2013
Rappang, 2011. Tanah Untuk Pertanian. http://bpp-rappang.blogspot.com diakses pada tanggal 30 oktober 2013
Redo, 2013. Konsistensi Tanah.http://redo21.blogspot.com diakses pada tanggal 30 oktober 2013
Wikipedia, 2013. Definisi Tanah. http://id.wikipedia.org di akses pada tanggal 30 oktober 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar