Sabtu, 15 November 2014

Laporan Praktikum Pemuliaan Tanaman "Persilangan Buatan Pada Kacang Panjang"



I.     PENDAHULUAN

1.1    Dasar Teori
Perkawinan antar spesies merupakan salah satu cara yang digunakan dalam meningkatkan keragaman genetik bahan pemuliaan. Keragaman tersebut nantinya akan diseleksi untuk mendapatkan varietas yang memiliki sifat unggul. Varietas bersifat unggul tersebut yang nantinya dapat dilepas sebagai varietas unggul. Untuk mendapatkan varietas unggul dapat ditempuh melalui beberapa metode. Metode pemuliaan tanaman ini sangat ditentukan oleh sistem penyerbukan ataupun cara perkembangbiakan tanaman. Metode untuk tanaman menyerbuk sendiri berbeda untuk tanaman menyerbuk silang. Metode untuk tanaman yang dikembangbiakan secara seksual berbeda dengan yang dikembangbiakan secara aseksual (Sunarto, 1997).
Bunga tanaman kacang panjang termasuk dalam jenis bunga berumah satu, yaitu dalam satu bunga terdapat bunga jantan (serbuk sari) dan bunga betina (putik). Penyerbukan terjadi secara kleistogami artinya penyerbukan terjadi sebelum mekarnya bunga. Oleh karena itu kemungkinan terjadinya persilangan alami sangat kecil (Hanif, 2012).
Tujuan persilangan buatan ialah untuk mendapat kacang panjang yang unggul, yang ditandai dengan umur yang genjah, keras atau mempunyai daya simpan lama, warna menarik (sesuai selera paras), rasa manis, dan lain sebagainya sesuai dengan criteria yang diinginkan. Untuk mendapatkan kacang panjang yang diinginkan tersebut, maka pemilihan induk baik jantan maupun betina sangatlah penting. Misalnya saja yang digunakan sebagai induk betina kacang panjang dengan produksi tinggi, genjah, polong panjang, namun tidak tahan lama. Sedangkan yang digunakan sebagai induk betina adalah kacang panjang dengan umur lama, keras, polong pendek. Jika kedua induk mempunyai perbedaan umur berbunga yang berbeda maka pengaturan penanaman perlu dilakukan sehingga tanaman kacang panjang yang akan disilangkan mempunyai masa berbunga yang sama (Syukur, 2009).

1.2    Tujuan
Tujuan praktikum pemuliaan tanaman dengan materi “Persilangan Buatan pada Kacang Panjang” adalah sebagai berikut:
a.       Mempelajari biologi dan perilaku pembungaan kacang panjang sebagai tanaman menyerbuk sendiri.
b.      Melakukan praktek penyilangan sendiri (selfing) tanaman kacang panjang.


II.  BAHAN DAN METODE

2.1    Waktu dan Tempat
Praktikum pemuliaan tanaman dengan materi “Persilangan Buatan pada Kacang Panjang” dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Juni 2014 pukul 15.00 WIB di Kebun Jagung milik Bapak Sulani yang berlokasi di Jalan Hiu Putih, Palangka Raya.

2.2    Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum pemuliaan tanaman dengan materi “Persilangan Buatan pada Kacang Panjang” adalah kantong tongkol (shoot bag), Kantong tasel (tasdel bag), label berukuran 7 x 15 mm dengan benang untuk menandai persilangan, dan gunting. Sedangkan bahan yang digunakan adalah tanaman jagung yang telah memasuki masa pembungaan, dan pensil.

2.3    Cara Kerja
Cara Kerja yang dilakukan pada praktikum pemuliaan tanaman dengan materi “Persilangan Buatan pada Kacang Panjang” adalah sebagai berikut:
a.       Tahap pertama adalah melakukan emaskulsi bunga betina dengan membuang kepala sari. Memilih bunga betina yang masih kuncup (pada ujung bunga yang kuncup tersebut telah muncul kelopak bunga kira-kira 0,5 mm)
b.      Kuncup bunga tersebut dipegang dengan telunjuk dan ibu jari. Mengambil daun kelopak bunga dengan pinset. Menarik ke bawah atau ke samping daun kelopak bunga, sehingga seluruh daun kelopak bunga terlepas dan tersisa hanya mahkota.
c.       Setelah daun kelopak terbuang, terlihat mahkota bunga membungkus benang sari dan putik. Mahkota kemudian dipegang dengan pinset pada sekitar seperempat bagian dari ujung atasnya, kemudian dicabut. Bagi yang telah berpengalaman, benang sari akan langsung tercabut bersamaan dengan mahkota. Bila ada benang sari yang belum tercabut, maka harus dibersihkan dengan pinset. Kepala putik akan terlihat di tengah-tengah berwarna hijau muda dengan ukuran 1-1,5 mm. Bunga yang telah diemaskulasi menjadi bunga betina. Emaskulasi biasax dilakukan pada pagi hari antara pukul 08.00-11.00.
d.      Mengambil serbuk sari dari bunga jantan yang sedang mekar. Bunga-bunga tersebut diambil dengan pinset dan dikumpulkan di dalam cawan petri. Mahkota dan kelopak bunga dibuang untuk mempermudah pengumpulan benang sari.
e.       Memberi tanda bunga yang telah disilangkan dengan menikat label persilangan berisi nama tetua yang disilangkan, tanggal persilangan dan inisial penyilang.



III.             HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1    Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan Persilangan Buatan Kacang Panjang
No
Cara Kerja
Gambar
1
Pemilihan tetua betina
2
Emaskulasi tetua betina
3
Pengambilan polen dari tetua betina
4
Polenisasi atau melakukan penyerbukan
5
Penyungkupan dan pemberian label menggunakan sedotan

3.2    Pembahasan
Berdasarkan pengamatan persilangan buatan pada tanaman kacang panjang yang telah dilakukan tahap pertamanya adalah dengan melakukan emaskulsi bunga betina dengan membuang kepala sari. Memilih bunga betina yang masih kuncup (pada ujung bunga yang kuncup tersebut telah muncul kelopak bunga kira-kira 0,5 mm). Kuncup bunga tersebut dipegang dengan telunjuk dan ibu jari. Mengambil daun kelopak bunga dengan pinset. Menarik ke bawah atau ke samping daun kelopak bunga, sehingga seluruh daun kelopak bunga terlepas dan tersisa hanya mahkota. Setelah daun kelopak terbuang, terlihat mahkota bunga membungkus benang sari dan putik.
Pada mahkota kemudian dipegang dengan pinset pada sekitar seperempat bagian dari ujung atasnya, kemudian dicabut. Bagi yang telah berpengalaman, benang sari akan langsung tercabut bersamaan dengan mahkota. Bila ada benang sari yang belum tercabut, maka harus dibersihkan dengan pinset. Kepala putik akan terlihat di tengah-tengah berwarna hijau muda dengan ukuran 1-1,5 mm. Bunga yang telah diemaskulasi menjadi bunga betina. Emaskulasi biasax dilakukan pada pagi hari antara pukul 08.00-11.00. Mengambil serbuk sari dari bunga jantan yang sedang mekar. Bunga-bunga tersebut diambil dengan pinset dan dikumpulkan di dalam cawan petri. Mahkota dan kelopak bunga dibuang untuk mempermudah pengumpulan benang sari. Memberi tanda bunga yang telah disilangkan dengan menikat label persilangan berisi nama tetua yang disilangkan, tanggal persilangan dan inisial penyilang.
Faktor–faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan penyerbukan silang buatan pada tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut:
1.      Internal
a)      Pemilihan Tetua
Ada lima kelompok sumber plasma nutfah yang dapat dijadikan tetua persilangan yaitu: (a) varietas komersial, (b) galur-galur elit pemuliaan, (c) galur-galur pemuliaan dengan satu atau beberapa sifat superior, (d) spesies introduksi tanaman dan (e) spesies liar. Peluang menghasilkan varietas unggul yang dituju akan menjadi besar bila tetua yang digunakan merupakan varietas-varietas komersial yang unggul yang sedang beredar, galur-galur murni tetua hibrida, dan tetua-tetua varietas sintetik.
b)      Waktu Tanaman Berbunga
Dalam melakukan persilangan harus diperhatikan: (1) penyesuaian waktu berbunga. Waktu tanam tetua jantan dan betina harus diperhatikan supaya saat anthesis dan reseptif waktunya bersamaan, (2) waktu emaskulasi dan penyerbukan. Pada tetua betina waktu emaskulasi harus diperhatikan, seperti pada bunga kacang tanah, padi harus pagi hari, bila melalui waktu tersebut polen telah jatuh ke stigma. Juga waktu penyerbukan harus tepat ketika stigma reseptif. Jika antara waktu antesis bunga jantan dan waktu reseptif bunga betina tidak bersamaan, maka perlu dilakukan singkronisasi. Caranya dengan membedakan waktu penanaman antara kedua tetua, sehingga nantinya kedua tetua akan siap dalam waktu yang bersamaan. Untuk tujuan sinkronisasi ini diperlukan informasi tentang umur tanaman berbunga (Syukur, 2009)
2.      Eksternal
a)      Pengetahuan tentang Organ Reproduksi dan Tipe Penyerbukan
Untuk dapat melakukan penyerbukan silang secara buatan, hal yang paling mendasar dan yang paling penting diketahui adalah organ reproduksi dan tipe penyerbukan. Dengan mengetahui organ reproduksi, kita dapat menduga tipe penyerbukannya, apakah tanaman tersebut menyerbuk silang atau menyerbuk sendiri. Tanaman menyerbuk silang dicirikan oleh struktur bunga sebagai berikut :
-          secara morfologi, bunganya mempunyai struktur tertentu.
-          waktu antesis dan reseptif berbeda.
-          inkompatibilitas atau ketidaksesuaian alat kelamin.
b)      Cuaca Saat Penyerbukan
Cuaca sangat besar peranannya dalam menentukan keberhasilan persilangan buatan. Kondisi panas dengan suhu tinggi dan kelembaban udara terlalu rendah menyebabkan bunga rontok. Demikian pula jika ada angin kencang dan hujan yang terlalu lebat.
c)      Pelaksana
Pemulia yang melaksanakan hibridisasi harus dengan serius dan bersungguh-sungguh dalam melakukan hibridisasi, karena jika pemulia ceroboh maka hibridisasi akan gagal.  
                 
Di samping itu ada faktor-faktor lain yang juga perlu di perhatikan yaitu:
a.    Gangguan mekanis terhadap penyerbukan sendiri.
b.    Perbedaan periode matang serbuk sari dan kepala putik.
c.    Sterilitas dan inkompatibilitas


IV.   KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan praktikum materi IV “Persilangan Buatan Pada Kacang Panjang” dapat disimpulkan bahwa sebelum melakukan praktek penyilangan terlebih dahulu mengetahui biologi dan perilaku pembungaan bunga kacang panjang sebagai tanaman yang menyerbuk sendiri. Tanaman menyerbuk sendiri dikarenakan putik dan benang sari tertutupi oleh mahkota bunga sehingga tidak memungkinkan terjadinya penyerbukan silang, kecuali atas bantuan manusia maupun serangga.
Dalam melakukan praktek penyilangan buatan pada anaman kacang panjang terlebih daulu dengan memilih tetua betina, kemudian emaskulasi tetua betina setelah itu melakukan polenisasi atau melakukan penyerbukan dan yang terakhir yaitu penyungkupan dan pemberian label menggunakan sedotan.


DAFTAR PUSTAKA

Hanif, 2012. Teknik persilangan buatan pada kacang panjang. http://hanif0105.blogspot.com

Syukur, M., S. Sujiprihati, dan R. Yunianti. 2009. Teknik pemuliaan tanaman. Bagian       Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Departemen Agronomi dan Hotikultura

Tidak ada komentar:

Posting Komentar