I.
PENDAHULUAN
1.1
Dasar
Teori
Perkawinan antar spesies merupakan
salah satu cara yang digunakan dalam meningkatkan keragaman genetik bahan
pemuliaan. Keragaman tersebut nantinya akan diseleksi untuk mendapatkan
varietas yang memiliki sifat unggul. Varietas bersifat unggul tersebut yang
nantinya dapat dilepas sebagai varietas unggul. Untuk mendapatkan varietas
unggul dapat ditempuh melalui beberapa metode. Metode pemuliaan tanaman ini
sangat ditentukan oleh sistem penyerbukan ataupun cara perkembangbiakan tanaman.
Metode untuk tanaman menyerbuk sendiri berbeda untuk tanaman menyerbuk silang.
Metode untuk tanaman yang dikembangbiakan secara seksual berbeda dengan yang
dikembangbiakan secara aseksual (Sunarto, 1997).
Bunga tanaman kacang panjang
termasuk dalam jenis bunga berumah satu, yaitu dalam satu bunga terdapat bunga
jantan (serbuk sari) dan bunga betina (putik). Penyerbukan terjadi secara
kleistogami artinya penyerbukan terjadi sebelum mekarnya bunga. Oleh karena itu
kemungkinan terjadinya persilangan alami sangat kecil (Hanif, 2012).
Tujuan persilangan buatan ialah
untuk mendapat kacang panjang yang unggul, yang ditandai dengan umur yang
genjah, keras atau mempunyai daya simpan lama, warna menarik (sesuai selera
paras), rasa manis, dan lain sebagainya sesuai dengan criteria yang diinginkan.
Untuk mendapatkan kacang panjang yang diinginkan tersebut, maka pemilihan induk
baik jantan maupun betina sangatlah penting. Misalnya saja yang digunakan
sebagai induk betina kacang panjang dengan produksi tinggi, genjah, polong
panjang, namun tidak tahan lama. Sedangkan yang digunakan sebagai induk betina
adalah kacang panjang dengan umur lama, keras, polong pendek. Jika kedua induk
mempunyai perbedaan umur berbunga yang berbeda maka pengaturan penanaman perlu
dilakukan sehingga tanaman kacang panjang yang akan disilangkan mempunyai masa
berbunga yang sama (Syukur, 2009).
1.2
Tujuan
Tujuan praktikum
pemuliaan tanaman dengan materi “Persilangan Buatan pada Kacang Panjang” adalah sebagai
berikut:
a.
Mempelajari biologi dan
perilaku pembungaan kacang panjang
sebagai tanaman menyerbuk sendiri.
b.
Melakukan praktek
penyilangan sendiri (selfing) tanaman kacang
panjang.
II. BAHAN DAN METODE
2.1
Waktu
dan Tempat
Praktikum
pemuliaan tanaman dengan materi “Persilangan Buatan pada Kacang Panjang” dilaksanakan
pada hari Jumat, 13 Juni 2014 pukul 15.00 WIB di Kebun Jagung milik Bapak
Sulani yang berlokasi di Jalan Hiu Putih, Palangka Raya.
2.2
Alat
dan Bahan
Alat yang digunakan
pada praktikum pemuliaan tanaman dengan materi “Persilangan Buatan pada Kacang Panjang” adalah kantong
tongkol (shoot bag), Kantong tasel (tasdel bag), label berukuran 7 x 15 mm
dengan benang untuk menandai persilangan, dan gunting. Sedangkan bahan yang
digunakan adalah tanaman jagung yang telah memasuki masa pembungaan, dan pensil.
2.3
Cara
Kerja
Cara Kerja yang
dilakukan pada praktikum pemuliaan tanaman dengan materi “Persilangan Buatan
pada Kacang Panjang” adalah sebagai berikut:
a.
Tahap pertama adalah
melakukan emaskulsi bunga betina dengan membuang kepala sari. Memilih bunga
betina yang masih kuncup (pada ujung bunga yang kuncup tersebut telah muncul
kelopak bunga kira-kira 0,5 mm)
b. Kuncup
bunga tersebut dipegang dengan telunjuk dan ibu jari. Mengambil daun kelopak
bunga dengan pinset. Menarik ke bawah atau ke samping daun kelopak bunga,
sehingga seluruh daun kelopak bunga terlepas dan tersisa hanya mahkota.
c. Setelah
daun kelopak terbuang, terlihat mahkota bunga membungkus benang sari dan putik.
Mahkota kemudian dipegang dengan pinset pada sekitar seperempat bagian dari
ujung atasnya, kemudian dicabut. Bagi yang telah berpengalaman, benang sari
akan langsung tercabut bersamaan dengan mahkota. Bila ada benang sari yang
belum tercabut, maka harus dibersihkan dengan pinset. Kepala putik akan
terlihat di tengah-tengah berwarna hijau muda dengan ukuran 1-1,5 mm. Bunga
yang telah diemaskulasi menjadi bunga betina. Emaskulasi biasax dilakukan pada
pagi hari antara pukul 08.00-11.00.
d. Mengambil
serbuk sari dari bunga jantan yang sedang mekar. Bunga-bunga tersebut diambil
dengan pinset dan dikumpulkan di dalam cawan petri. Mahkota dan kelopak bunga
dibuang untuk mempermudah pengumpulan benang sari.
e.
Memberi tanda bunga
yang telah disilangkan dengan menikat label persilangan berisi nama tetua yang
disilangkan, tanggal persilangan dan inisial penyilang.
III.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan Persilangan Buatan Kacang
Panjang
No
|
Cara Kerja
|
Gambar
|
1
|
Pemilihan tetua betina
|
|
2
|
Emaskulasi tetua betina
|
|
3
|
Pengambilan polen dari tetua betina
|
|
4
|
Polenisasi atau melakukan penyerbukan
|
|
5
|
Penyungkupan dan pemberian label menggunakan sedotan
|
|
3.2
Pembahasan
Berdasarkan pengamatan persilangan buatan pada tanaman
kacang panjang yang telah dilakukan tahap pertamanya adalah dengan melakukan emaskulsi
bunga betina dengan membuang kepala sari. Memilih bunga betina yang masih
kuncup (pada ujung bunga yang kuncup tersebut telah muncul kelopak bunga
kira-kira 0,5 mm). Kuncup
bunga tersebut dipegang dengan telunjuk dan ibu jari. Mengambil daun kelopak
bunga dengan pinset. Menarik ke bawah atau ke samping daun kelopak bunga,
sehingga seluruh daun kelopak bunga terlepas dan tersisa hanya mahkota. Setelah
daun kelopak terbuang, terlihat mahkota bunga membungkus benang sari dan putik.
Pada mahkota kemudian
dipegang dengan pinset pada sekitar seperempat bagian dari ujung atasnya,
kemudian dicabut. Bagi yang telah berpengalaman, benang sari akan langsung
tercabut bersamaan dengan mahkota. Bila ada benang sari yang belum tercabut,
maka harus dibersihkan dengan pinset. Kepala putik akan terlihat di
tengah-tengah berwarna hijau muda dengan ukuran 1-1,5 mm. Bunga yang telah
diemaskulasi menjadi bunga betina. Emaskulasi biasax dilakukan pada pagi hari
antara pukul 08.00-11.00.
Mengambil
serbuk sari dari bunga jantan yang sedang mekar. Bunga-bunga tersebut diambil
dengan pinset dan dikumpulkan di dalam cawan petri. Mahkota dan kelopak bunga
dibuang untuk mempermudah pengumpulan benang sari. Memberi tanda bunga
yang telah disilangkan dengan menikat label persilangan berisi nama tetua yang
disilangkan, tanggal persilangan dan inisial penyilang.
Faktor–faktor
yang perlu diperhatikan dalam melakukan penyerbukan silang buatan pada tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut:
1. Internal
a) Pemilihan
Tetua
Ada lima
kelompok sumber plasma nutfah yang dapat dijadikan tetua persilangan yaitu: (a)
varietas komersial, (b) galur-galur elit pemuliaan, (c) galur-galur pemuliaan
dengan satu atau beberapa sifat superior, (d) spesies introduksi tanaman dan
(e) spesies liar. Peluang menghasilkan varietas unggul yang dituju akan menjadi
besar bila tetua yang digunakan merupakan varietas-varietas komersial yang
unggul yang sedang beredar, galur-galur murni tetua hibrida, dan tetua-tetua
varietas sintetik.
b)
Waktu Tanaman Berbunga
Dalam
melakukan persilangan harus diperhatikan: (1) penyesuaian waktu berbunga. Waktu
tanam tetua jantan dan betina harus diperhatikan supaya saat anthesis dan
reseptif waktunya bersamaan, (2) waktu emaskulasi dan penyerbukan. Pada tetua
betina waktu emaskulasi harus diperhatikan, seperti pada bunga kacang tanah,
padi harus pagi hari, bila melalui waktu tersebut polen telah jatuh ke stigma.
Juga waktu penyerbukan harus tepat ketika stigma reseptif. Jika antara waktu
antesis bunga jantan dan waktu reseptif bunga betina tidak bersamaan, maka
perlu dilakukan singkronisasi. Caranya dengan membedakan waktu penanaman antara
kedua tetua, sehingga nantinya kedua tetua akan siap dalam waktu yang
bersamaan. Untuk tujuan sinkronisasi ini diperlukan informasi tentang umur
tanaman berbunga (Syukur, 2009)
2.
Eksternal
a) Pengetahuan
tentang Organ Reproduksi dan Tipe Penyerbukan
Untuk dapat
melakukan penyerbukan silang secara buatan, hal yang paling mendasar dan yang
paling penting diketahui adalah organ reproduksi dan tipe penyerbukan. Dengan
mengetahui organ reproduksi, kita dapat menduga tipe penyerbukannya, apakah
tanaman tersebut menyerbuk silang atau menyerbuk sendiri. Tanaman menyerbuk
silang dicirikan oleh struktur bunga sebagai berikut :
-
secara morfologi, bunganya mempunyai
struktur tertentu.
-
waktu antesis dan reseptif berbeda.
-
inkompatibilitas atau
ketidaksesuaian alat kelamin.
b)
Cuaca Saat Penyerbukan
Cuaca sangat
besar peranannya dalam menentukan keberhasilan persilangan buatan. Kondisi
panas dengan suhu tinggi dan kelembaban udara terlalu rendah menyebabkan bunga
rontok. Demikian pula jika ada angin kencang dan hujan yang terlalu lebat.
c)
Pelaksana
Pemulia yang
melaksanakan hibridisasi harus dengan serius dan bersungguh-sungguh dalam
melakukan hibridisasi, karena jika pemulia ceroboh maka hibridisasi akan
gagal.
Di samping
itu ada faktor-faktor lain yang juga perlu di
perhatikan yaitu:
a.
Gangguan mekanis terhadap
penyerbukan sendiri.
b.
Perbedaan periode matang serbuk sari
dan kepala putik.
c.
Sterilitas dan inkompatibilitas
IV.
KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan praktikum
materi IV “Persilangan Buatan Pada Kacang Panjang” dapat disimpulkan bahwa
sebelum melakukan praktek penyilangan terlebih dahulu mengetahui biologi dan
perilaku pembungaan bunga kacang panjang sebagai tanaman yang menyerbuk sendiri.
Tanaman menyerbuk sendiri dikarenakan putik dan benang sari tertutupi oleh
mahkota bunga sehingga tidak memungkinkan terjadinya penyerbukan silang,
kecuali atas bantuan manusia maupun serangga.
Dalam melakukan praktek penyilangan buatan pada anaman
kacang panjang terlebih daulu dengan memilih tetua betina, kemudian emaskulasi
tetua betina setelah itu melakukan polenisasi atau melakukan penyerbukan dan
yang terakhir yaitu penyungkupan dan pemberian label menggunakan sedotan.
DAFTAR
PUSTAKA
Hanif, 2012. Teknik persilangan buatan pada kacang
panjang. http://hanif0105.blogspot.com
Syukur, M., S.
Sujiprihati, dan R. Yunianti. 2009. Teknik pemuliaan tanaman. Bagian Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Departemen
Agronomi dan Hotikultura
Tidak ada komentar:
Posting Komentar