I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum, predator/ pemangsa
didefinisikan sebagai makhluk hidup yangmemakan makhluk hidup lainnya.
Pemangsaan merupakan suatu cara hidup yangsumber makanannya diperoleh dengan
menangkap, membunuh, dan memakan hewanlain. Contoh serangga predator adalah
Kumbang ladybird, lalat perompak, dan larva syrphidae. parasit adalah binatang pada umumnya
serangga yang hidupnya di dalam atau menumpang pada binatang pada binatang atau
serangga lain dan menjadikan binatang yang ditumpanginya sebagai sumber
kehidupannya (Adimaryanto, 2011).
Penggolongan serangga predator adalah 1) Ordo Orthoptera
(bangsa belalang) merupakan pemakan tumbuhan, namun ada beberapa diantaranya
yang bertindak sebagai predator. Contoh : kecoa (Periplaneta sp.), Belalang sembah (Hierodula
vitrea), dan
belalang kayu (Valanga nigricornis drum);
2) Ordo Hemiptera (bangsa kepik) merupakan ordo yang memiliki anggota sangat
besar serta sebagian besar anggotanya bertindak sebagai pemakan tumbuhan (baik nimfa
maupun imago), namun beberapa diantaranya bersifat predator yang menghisap
cairan tubuh serangga lain. Contoh : kepik hijau (Nezara viridula L.), Walang sangit (Leptorixa oratorius Thumb), dan
Bapak puncung (Dysdercus cingulatus F.);
3) Ordo Coloeptera (bangsa kumbang) angotanya ada yang bertindak sebagai
tanaman, namun ada juga yang bertindak sebagai predator (pemangsa) bagi
serangga lain. Contoh : kumbang badak (Oryctes
rhinoceros L.) dan Kumbang buas (predator) Coccinella sp. Penggolongan serangga parasit adalah 1) Ordo Diptera
(bangsa lalat, nyamuk) anggotanya meliputi serangga tumbuhan, penghisap darah,
predator dan parasitoid. Contoh : lalat buas (Lepitogaster miegan); 2) Ordo hymenoptera (bangsa tawon, tabuhan,
semut) merupakan kelompok besar parasitoid yang sangat penting. Contoh :
parasit pinggang ramping (Xanthopimpla
sp.) (Triharso, 2004).
Siklus hidup serangga predator adalah
metamorphosis sempurna (holometabola) pada tipe ini serangga memiliki empat stadia selama siklus hidupnya, yaitu
telur, larva (ulat), pupa (kepompong), dan imago. Serangga pradewasa disebut
larva, dan memiliki habitat yang berbeda dengan imagonya. Larva merupakan fase
yang aktif makan, sedangkan pupa merupakan bentuk peralihan yang dicirikan
dengan terjadinya perombakan dan penyususunan kembali alat-alat tubuh bagian
dalam dan luar. Contoh : Ordo
Orthoptera (bangsa belalang), Ordo Hemiptera (bangsa kepik), Ordo Coloeptera
(bangsa kumbang). Siklus
hidup serangga parasit adalah metamorphosis sederhana (Paurometabola) yaitu serangga
yang mengalami perubahan bentuk secara paurometabola selama siklus hidupnya
mengalami tiga stadia pertumbuhan, yaitu stadia telur, nimfa dan imago.
Serangga pradewasa disebut nimfa. Nimfa dan imago memiliki tipe alat mulut dan
jenis makanan yang sama, bentuk nimfa menyerupai induknya hanya ukurannya lebih
kecil, belum bersayap, dan belum memiliki alat kelamin. Serangga pradewasa
mengalami beberapa kali pergantian kulit, diikuti pertumbuhan tubuh dansayap
secara bertahap. Contoh : Ordo Hymenoptera dan Ordo Diptera (Pracaya, 2008).
1.2
Tujuan
Untuk mengetahui
perbedaan lebih jelas antara serangga parasit dengan predator (dalam hal
habitat, jumlah inang/mangsa, keaktifan dan ukuran tubuh) sehingga memudahkan
identifikasi.
II.
BAHAN DAN METODE
2.1 Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum
dasar perlindungan tanaman materi “Mengenal Ordo Serangga Parasit dan Predator”
dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 April 2014 pada pukul 11.00 – 12.40 WIB Di
Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian Universitas Palangka Raya.
2.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan
adalah Belalang Sembah (Hierodula vitrea)
ordo Orthoptera, Kumbang Lembing (Monochillus
scymoculatus) ordo Coloeptera, Capung Jarum (agricormis phygmae), Lalat Buas (Leptogaster miegan), dan Parasit
Pinggang Ramping (Xantopinepla
sp.).
Alat yang digunakan adalah mikroskop stereo, loupe, alat gambar dan alat tulis.
2.3 Cara Kerja
Membuat hasil pengamatan
dalam bentuk gambar, yaitu :
a.
Bentuk serangga secara utuh
b.
Masing-masing bagian (sayap depan dan
belakang, kepala (caput), dada (thorax), perut (abdomen) dan kaki.
c.
Melakukan pengklasifikasian (spesies,
genus, ordo dan familia), serta biologi serangga tersebut
(telur-larva-pupa-imago atau telur-nimfa-imago) pada serangga predator dengan
mangsanya, serangga parasit dengan inangnya.
d.
Membuat resume singkat yang menyangkut
perbedaan serangga parasit dan predator tersebut (habitat, jumlah inang/mangsa,
keaktifan dan ukuran tubuh).
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan
Ordo Serangga Parasit Dan Predator
No
|
Nama
Serangga
|
Ordo
|
Tipe
Perkembangan
|
Tipe
Alat Mulut
|
Golongan
Serangga
|
Mangsa/
Inang
|
1
|
Belalang
Sembah (Hierodula vitrea)
|
Orthoptera
|
Paurometabola
|
Menggigit-mengunyah
|
predator
|
Nimfa walang sangit
|
2
|
Kumbang
Lembing (Monochillus scymoculatus)
|
Coloeptera
|
Holometabola
|
Menggigit-menguyah
|
Predator
|
Kutu loncat pada padi
|
3
|
Capung
Jarum (agricormis phygmae)
|
odonata
|
paurometabola
|
Menggigit-mengunyah
|
predator
|
Kutu daun kelapa
|
4
|
Lalat
Buas (Leptogaster miegan)
|
Diptera
|
Holometabola
|
Menggigit-menjilat
|
Parasit/
predator
|
Kumbang penggerek buah kopi, dan
kecoa.
|
5
|
Parasit
Pinggang Ramping (Xantopinepla sp.)
|
Hymenoptera
|
Holometabola
|
Menggigit dan mengunyah
|
Parasit
|
Penggerek batang padi, ulat bulu, dan
ulat jengkal.
|
3.2
Pembahasan
3.2.1
Belalang Sembah (Hierodula vitrea)
Sumber : http://www.google.com/image
|
Sumber : http://www.google.com/image
|
Klasifikasi dari belalang sembah adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthopoda
Klas : Insect
Subklas : Pterygota
Ordo : Pterygota
Famili : Mantidae
Genus : Hierodula
Spesies : Hierodula vitrea
Berdasarkan hasil
pengamatan serangga belalang sembah termasuk ke dalam ordo Orthoptera yang
merupakan serangga predator pemangsa nimfa walang sangit. Tipe perkembangan serangga belalang sembah sebagai
predator adalah paurometabola pada
tipe ini serangga memiliki tiga stadia selama siklus hidupnya, yaitu telur,
nimfa, dan imago. Tipe alat mulut dari kumbang lembing adalah menggigit
mengunyah. Siklus hidup dari belalang sembah menurut Jumar (1997) adalah sebagai berikut : Telur diletakkan pada cabang tanaman dalam
sarang yang dibentuk oleh betina. Masing-masing sarang bisa berisi 200 telur
atau lebih. Telur berwarna cokelat kemerahan. Lama stadia telur adalah 5-8
minggu. Nimfa keluar dari sarang
telur secara bersama-sama. Nimfa kelihatan seperti dewasa kecuali dia lebih
kecil dan sayap belum sempurna. Nimfa ganti kulit beberapa kali. Nimfa berwarna
putih, kuning ,ungu, dimana bentuk dan warnanya berubah seperti warna bunga.
Nimfa mengalami 5 instar. Imago kawin dan betina bertelur dalam sarang.
Biasanya betina makan jantan langsung setelah kawin atau sambil kawin. Imago
berwarna hijau cerah. Stadia imago kurang lebih 4 bulan (Pracaya,
2008).
3.2.2
Kumbang Lembing (Monochillus scymoculatus)
Sumber
: http://www.google.com/image
|
Sumber : http://www.google.com/image
|
Klasifikasi dari kumbang lembing adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthopoda
Klas : Insekta
Subklas : Pterygota
Ordo : Coloeptera
Famili : Coccinellidae
Genus : Monochillus
Spesies : Monochillus sexmaculata.
Berdasarkan hasil
pengamatan kumbang lembing termasuk ke dalam ordo Coloeptera yang merupakan
serangga predator memangsa kutu loncat pada padi. Tipe perkembangan serangga
kumbang lembing sebagai predator adalah holometabola pada tipe ini serangga memiliki empat stadia selama
siklus hidupnya, yaitu telur, larva (ulat), pupa (kepompong), dan imago.
Tipe alat mulut dari kumbang lembing adalah menggigit mengunyah. Siklus hidup dari
serangga kumbang lembing adalah bias hidup sekitar 3-6 bulan. Serangga ini
bertelur lebih kurang 350 butir. Kumbang lembing ini juga memakan aphis akar
putih Saccharicoccus sacchari pada tanaman tebu, Psedooccocus brevipes pada
tanaman nenas, kutu sisik Aspidiotus destructor, dan kutu sisisk Chrysomphalus
dietyosperm pada tanaman kelapa dan jeruk. Larva dan lembing predator ini akan
terganggu jika ada semut yang sering mencari kotorannya yang manis dari kutu
dompolan putih (Pracaya, 2008).
3.2.3
Capung Jarum (agricormis phygmae)
Sumber
: http://www.google.com/image
|
Sumber
: http://www.google.com/image
|
Klasifikasi dari parasit pinggang ramping adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Animalia,
Filum : Arthopoda,
Klas : Insekta,
Subklas : Pterygota,
Ordo : Odonata,
Genus : Agriochemis,
Spesies : Agriochemis pygmaea.
Berdasarkan hasil pengamatan capung jarum termasuk ke dalam
ordo Odonata yang merupakan predator bagi kutu daun kelapa. Tipe
perkembangan dari capung jarum adalah paurometabola pada tipe ini serangga memiliki tiga stadia selama siklus
hidupnya, yaitu telur, nimfa, dan imago. Tipe alat mulut dari capung jarum adalah
menggigit-mengunyah.
Siklus
hidup dari capung jarum yaitu melewatkan masa remajanya dalam sawah, kolam atau
sungai. Capung betina meletakkan telur di dalam air, dan telur
menetas di sana. Nimfa berjalan di dasar kolam/sawah, atau
merayap di antara tanaman bawah air, menangkap dan memakan binatang kecil.
Serangga kecil, ikan kecil, jentik nyamuk dan kecebong juga dimakan. Jika
capung jarum dewasa, nimfa merayap ke luar air (biasanya pada buluh) dan
melepaskan kulitnya menjadi dewasa. Memompa cairan ke dalam urat sayap untuk
membuka sayapnya. Kadang-kadang terlihat dua capung yang ekornya disambung.
Capung itu sedang kawin untuk menghasilkan generasi baru serangga yang indah
(Hamikron, 2013).
3.2.4
Lalat Buas (Leptogaster
miegan)
Sumber
: http://www.google.com/image
|
Sumber
: http://www.google.com/image
|
Klasifikasi dari lalat buas adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthopoda
Klas : Insekta
Subklas : Pterygota
Ordo : Diptera
Famili : Asilidae
Genus : Leptogaster
Spesies : Leptogaster miegan.
Berdasarkan hasil pengamatan lalat buas termasuk ke dalam
ordo Diptera yang merupakan parasit serta predator bagi kumbang penggerek buah
kopi dan predator bagi kecoa. Tipe perkembangan dari lalat buas
adalah holometabola, pada tipe
ini serangga memiliki empat stadia selama siklus hidupnya, yaitu telur, larva
(ulat), pupa (kepompong), dan imago. Tipe alat mulut dari lalat buas adalah menggigit
dan menjilat. Siklus
hidup dari lalat buas adalah dimulai dari lalat betina bertelur
di tanah, kayu busuk, kotoran binatang atau di tempat lain yang serupa. Telur menetas, dan larva lalat memakan larva serangga
lain atau makan daun/ kayu/ bahan lain yang busuk. Larva berubah menjadi pupa
dalam kepompong. Akhirnya
dewasa keluar dari kepompong untuk kawin dan mencari mangsa
(Pracaya, 2008).
3.2.5 Parasit Pinggang
Ramping (Xantopinepla sp.)
Sumber : http://www.google.com/image
|
Sumber : http://www.google.com/image
|
Klasifikasi dari parasit pinggang ramping adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Animalia,
Filum : Arthopoda,
Klas : Insekta,
Subklas : Pterygota,
Ordo : Hymenoptera,
Famili : Icheumanidae,
Genus : Xanthopinepla,
Spesies : Xanthopinepla sp.
Berdasarkan hasil
pengamatan parasit pinggang ramping termasuk ke dalam ordo Hymenoptera yang
merupakan serangga predator memangsa kutu loncat pada padi. Tipe perkembangan
dari parasit pinggang ramping adalah holometabola pada tipe ini serangga memiliki empat stadia selama
siklus hidupnya, yaitu telur, larva (ulat), pupa (kepompong), dan imago.
Tipe alat mulut dari lalat buas adalah menggigit dan menjilat. Siklus hidup
dari parasit pinggang ramping adalah dimulai dari serangga dewasa yang terbang
mencari ulat sebagai inang untuk generasi yang akan datang. Tawon hinggap pada
ulat inangnya dan menaruh telur di dalam atau di atasnya. Telur menetas dan
larva makan inang dari dalam atau dari luar. Larva kemudian menjadi kepompong,
dan ulat inang mati. Kadang-kadang ditemukan ulat mati tersambung ke kepompong
yang sebesar ulat itu. Kepompong itu adalah kepompong tawon. Biarkan saja,
supaya dapat menghasilkan tawon baru. Setelah keluar dari kepompong, tawon dewasa
terbang dan kawin. Betina mencari ulat inang lagi untuk meletakkan telurnya.
Seekor betina dapat meletakkan telur pada 100 ulat (Htysite, 2013).
IV.
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan tujuan
praktikum materi “Mengenal Ordo Serangga Parasit dan Predator” dapat
disimpulkan bahwa untuk mengetahui perbedaan lebih jelas antara serangga
parasit dengan predator maka dapat ditentukan dengan mengetahui habitat
serangga parasit dan predator, jumlah inang yang diserang parasit dan jumlah mangsa dari serangga predator, serta keaktifan dan
ukuran tubuh dari serangga tersebut, sehingga memudahkan dalam identifikasi
serangga parasit dan predator. Pengidentifikasian dapat dilakukan dengan cara
menggambarkan bentuk masing-masing bagian (sayap depan dan sayap belakang,
kepala (caput), dada (thorax), perut (abdomen), dan kaki.
4.2
Saran
Saran
untuk praktikum dasar-dasar perlindungan kedepannya yaitu agar lebih mudah
dalam pengklasifikasian dan pengindetifikasian perlu dilakukan pengawasan agar
praktikum dapat berjalan dengan lancar. Terima kasih,
DAFTAR
PUSTAKA
Pracaya,
2008. Hama dan Penyakit Tanaman.
Penebar Swadaya, Jakarta
Triharso, 2004. Dasar-dasar
Perlindungan Tanaman. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Adimaryanto,
2011. Pengertian Predator dan Parasit. http://adimaryanto.blogspot.com. Di akses pada tanggal
28 April 2014
Htysite, 2013. Siklus Hidup Parasait Pinggang Ramping. http://www.htysite.com. Di akses pada tanggal 30 April 2014
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar